Minggu, 03 April 2011

Energi, Habitat, Relung, dan Adaptasi Terumbu Karang

Energi
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Didalam ilmu fisika, energi memiliki definisi yang sudah baku, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha. Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan.

Energi terbagi dalam berbagai macam, antara lain :
- energi potensial
- energi kinetik/kinetis
- energi panas
- energi air
- energi batu bara
- energi minyak bumi
- energi listrik
- energi matahari
- energi angin
- energi kimia
- energi nuklir
- energi gas bumi
- energi ombak dan gelombang
- energi minyak bumi
- energi mekanik/mekanis
- energi cahaya
- energi listrik
- dan lain sebagainya

Daur Energi Terumbu Karang
Terumbu karang yang biasanya terletak di perairan dangkal akan mudah mendapatkan sinar matahari sebagai sumber energinya. Sinar matahari tersebut ditangkap untuk melakukan proses fotosintesis. Fotosinstesi menghasilkan energi untuk kelangsungan terumbu karang. Energi yang didapat dari matahari juga ditransfer melalui konveksi dan arus air, sehingga makhluk hidup lain yang biasa hidup disekitar terumbu karang juga mendapatkan energi. Disekitar terumbu karang juga terjadi proses makan - memakan antara makhluk hidup yang hidup disekitar terumbu karang tersebut, dengan kata lain terjadi siklus energi melalui rantai makanan.

Habitat
Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Sehingga Habitat diartikan sebagai tempat suatu makhluk hidup. Selain itu, istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas.

Habitat Terumbu Karang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahayamatahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang. Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal.

Relung
Relung adalah pertelaan lengkap bagaimana suatu organisme berhubungan dengan lingkungan fisik dan biologisnya. Dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. Istilah relung (nische) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan sebagainya.

Relung Terumbu Karang
Merupakan mikrohabitat dari terumbu karang. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20oC. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosisntesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen - oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).

Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas, sebagai contoh paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya. Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

Adaptasi Terumbu Karang
Makhluk hidup disekitar terumbu karang telah beradaptasi untuk hidup bersama. Hubungan simbiosis adalah adaptasi dari berbagai spesies yang hidup disekitar terumbu karang secara berdampingan dan saling memberi manfaat satu sama lain. Terumbu karang juga dijadikan sebagai tempat untuk mencari makan dari berbagai jenis ikan dan makhluk laut lainnya, dikarenakan daerah sekitar terumbu karang yang baik itu sangat subur. Terumbu karang juga dijadikan tempat berlindung bagi ikan - ikan kecil dari ikan - ikan pemangsa yang lebih besar. Selain itu pula ada hewan yang tidak mengalami adaptasi di sebut maladaptasi. Seperti contoh pada terumbu karang akan mengalami proses bleaching.

berlanjut ke : http://afdhalulzikri02.blogspot.com/2011/04/evolusi-suksesi-dan-faktor-pembatas.html



Referensi :
  • http://www.ehow.com/list_6132753_adaptations-coral-reefs.html
  • http://www.forumsains.com/biologi-smu/pengertian-adaptasi/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
  • http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/24/pengertian-relung-ekologi/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
  • http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2118621-definisi-habitat/
  • http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091105051836AAKhj6o
  • http://organisasi.org/pengertian_energi_potensial_kinetik_dan_hukum_kekekalan_energi_fisika
  • http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100426151018AAhYvQB
  • http://aisyah47.wordpress.com/

0 comments: