Jumat, 06 Maret 2015

Totalindo Menuju Sembilan Tiga

ini bentuk apresiasi saya terhadap mereka yang telah hadir dalam kehidupan saya akhir - akhir ini. bisa dibilang perkenalan saya dengan mereka terjadi karena ketidak sengajaan. akan tetapi kita semua memiliki nasib yang sama, yaitu skripsi. iya betul kita semua adalah mahasiswa tingkat akhir. saya baru sebentar mengenal mereka, namun rasanya seperti sudah bertahun - tahun mereka hadir dalam hidup saya. perasaan ini sama dengan ketika saya melakukan KKNM. bertemu dengan banyak orang baru, namun orang - orang tersebut langsung masuk ke kehidupan saya dan langsung menjadi bagian dari kehidupan saya, walaupun awalnya mereka itu asing. disitu lah indahnya kalau menurut saya. saya bisa merasa dihargai, dianggap, dan dimengerti. terima kasih kawan - kawan, kalian keren.

ini adalah sebuah lirik puisi yang rencananya bakal dijadikan lagu, akan tetapi belum saja sempat untuk menjadikannya lagu. judulnya sama seperti judul postingan ini "Totalindo Menuju Sembilan Tiga".

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seberapa luas dunia?
Seberapa luas lautan?
Berapa kecepatan air saat hujan?
Tahukah kalau bumi tidak bulat?

Banyak buku yang kita baca
Tidak sebanyak waktu yang ada
Banyak jurnal yang diamati
Kita tau banyak, mengerti sedikit

Jangan salahkan waktu
Waktu hanya berjalan cepat
Jangan salahkan keadaan
Kita hanya kurang beruntung
Jangan salahkan mereka
Mereka sebenarnya membantu

Ini cerita tentang kita yang terbuang
Teracuhkan dari habitat bernaung
Tersisihkan di pinggiran kota kerontang
Di daerah tandus antara kaki gunung

Mereka bilang kita bajingan
Setan pun enggan mendekat
Bertahun - tahun jadi pemalas
Mereka menganggap kita hina
Tapi mereka salah.........

Kita disini selalu bersama
Melewati Keterpurukan bersama
Bertahan dari kejahatan prasangka
Saling membantu dalam ketidak adilan
Disini kita adalah keluarga