Hari ini dimulai ketika
alarm dari jam gw bunyi ketika waktu menunjukan jam 7 pagi, gw terbangun
sedikit dan memutuskan untuk tidur lagi sebentar karena pengen ngelanjutin mimpi indah ketemu
kecengan yang waktu itu gw buatin lagu. Niatnya mau tidur setengah jam lagi, eh
taunya gw kebablasan sampe satu jam. Padahal jam 8 itu gw udah janjian sama temen-temen
mau ngumpul didepan Ciseke, Oh I’m sorry guys. Dan ternyata si Aul dan si Abdan
juga bangunnya jam 8. Jadi ga enak aja sama Afdhal yang udah bangun lebih pagi
buat nyari mobil sewaan. Hahaha maaf Afdhal karena keterlambatan kita bangun
ngumpulnya jadi jam 9.
Ngumpul lah kita
didepan gerbang Ciseke besar, dan terlihat ada mobil Avanza silver dan gw pun
dapet firasat baik pas pertama ngeliat mobil itu. Lalu kita teringat kepada
seorang mas-mas ganteng bernama Ichsan Hardiman yang keputusan ikut atau
nggaknya masih ngegantung. Kita samper lah dia ke kosannya di daerah GKPN.
Awalnya dia ga bisa ikut karena pacarnya dari Jakarta mau datang, tapi dengan
sedikit nego sama pacarnya dia akhirnya mau ikut dengan sogokan kue strawberry
cheese cake. Berangcut lah kita tapi sebelumnya kita isi bensin dan nganterin
Ahmad Arif Hadyan dulu ke dekanat yang waktu itu lagi ada dikosan si mas
ganteng maut.
Kita berangkat lewat
Soekarno-Hatta karena pengen jemput Wimal di Riung dulu. Selama perjalanan kita
masih browsing-browsing tempat paint ball yang murah lewat internet. Kita
ngebanding-bandingin harganya, tapi sedihnya kenapa yang ada di internet
mahal-mahal semua. Di temani lagu dari flask disk kita melaju menuju daerah
Riung Bandung. Sampe lah kita di tempat janjian ketemuan sama Wimal, dideket
sebuah jembatan di sekitar Soekarno-Hatta. Kita menunggu 5 menit belom juga
Nampak si Wimal, kita menunggu 10 menit belom juga Nampak, di menit ke 15
akhirnya dia datang juga. Maklum lah dia harus melewati sawah dulu untuk menuju
tempat janjian.
Tujan kita selanjutnya
adalah ngejemput Adel di daerah Kiara Condong. Selama perjalanan terlihat Abdan
udah ga sabar banget ketemu Adel, gatau kenapa dia selalu menunjuka hasrat
bersemangat pengen ketemu hahaha. Kita sempet sedikit terhambat di lampu merah
samsat. Macet pisan di daerah situ mah. Kita juga sempet ngajak Agung yang
notabene orang lembang biar kita ada guide disana, tapi dia lagi pergi ke
Purwakarta. Kita juga sempet ngajakin Aji tapi dia d sms ga di bales, telepon
juga ga di angkat. Sampe lah kita di tempat janjian ketemuan sama Adel, dan
Abdan pun yang daritadi berkicau tiba-tiba terdiam.
Kita melanjutkan
perjalanan ke daerah Dago buat ngejemput Ikhfa dan bertemu dengan seorang EO
yang udah janjian sama Afdhal untuk membicarakan event UPBM. Berangkat lah kita
ke Dago Tea House, kita sempet ngelewatin razia polisi di deket SMP 22. Kita
juga melewati SMA nya Wimal SMA 19, dengan bangga dia menujukan gang masuk ke
SMA nya. Sampe juga kita di Dago Tea House, kita janjian ketemuan sama Ikhfa di
patung cepot. Datanglah dia akhirnya, lalu kita masuk ke areal parker Dago Tea
House untuk bertemu dengan seorang EO. Kita menunggu setengah jam beliau belom
juga datang, akhirnya setelah kira-kira satu jam akhirnya beliau dating juga, sampe
kita sempet foto-foto sama makan siomay dulu.
Dan akhirnya si bapak
EO pun dating, tapi negosiasi kayaknya berjalan a lot dan berjalan cukup lama.
Akhirnya Wimal dan Aul pun memutuskan untuk narsis lagi.
Akhirnya negosiasi pun
berjalan lancer walaupun menyita sedikit waktu. Berangkat lah kita melanjutkan
perjalanan menuju Lembang lewat Dago Bengkok, sebenernya ini ngelewatin rumahnya
Ikhfa. Kita melewati medan yang terjal. Awalnya kita melewati perumahan tapi
makin kesini kita jadi harus berjalan diantara jurang dan tanjakan yang curam.
Mobil sempat ga bisa nanjak sekali di salah satu tanjakan, mungkin ini terjadi
karena Wimal duduk di bangku paling belakang. Turun lah kita semua dari mobil
dan membiarkan Afdhal mengatasi situasi ini. Kita ber-7 harus berjalan
menanjakin tanjakan curam itu. Ikhfa terlihat ripuh saat berjalan.
Setelah sampai dijalan
yang sudah datar kita melanjutkan perjalanan kembali. Kita melewati Lembang,
seperti biasa di perempatan tugu di Lembang selalu macet, untungnya tidak
terlalu parah. Kita berjalan melewati Cikole, disana ada tempat paint ball tapi
keliatannya area peperangannya kurang luas dan mengasyikan dan harganya pun ga
mendukung. Disaat yang sama Afdhal dan Isan lupa ngambil uang di ATM,
terpaksalah mereka turun lagi ke Lembang dan kita sisanya berenam menunggu di
pinggir jalan sambil nyobain jembatan gantung.
Perjalan dilanjutkan
kembali ketika Afdhal dan Isan datang menjemput. Kita akhirnya memutuskan untuk
ke Sari Ater, Subang. Disana kita bisa masuk dengan sedikit lebih murah
tarifnya, karena ada sodara Ikhfa yang mengurus. Tapi sebelumnya kita harus
mencari bengkel sodaranya dulu. Setelah menemukannya kita harus menunggu
negosiasi yang dilakukan oleh Adel dan Ikhfa denga petugas bengkel agar bisa
masuk dengan sedikit murah. Sambil menunggu Wimal mengusulkan sebuah nama untuk
tim perang paint ball nantinya, namanya yaitu “PARALON”. Aneh tapi keren juga
sih menurut gw :D. Negosiasi pun kelar, kita senang dan udah ga sabar banget
pengen maen paint ball.
Sampe lah kita di Sari
Ater, Subang. Kita masuk lewat jalan belakang biar masuknya murah. Dan ternyata
emang murah, 54 ribu buat 8 orang. Masuk lah kita kesana dengan hati riang
gembira. Pokonya lupa aja sama semua masalah di semester 5 hahaha.
Sebelum berperang kita
diberi instruktur terlebih dahulu. Kita mempersiapkan dirik dengan segala macam
perlengkapan. Kita diberi body protector dan masker biar aman. Masing-masing
dikasih 40 peluru, yang pelurunya abis dianggap mati. Peraturannya enak banget,
jadi kita bisa maen lama. Pertarungan sengit pun terjadi. Tim di bagi dua, tim
hitam dan tim loreng.
Sebelum Perang
Tim Hitam
Tim Loreng (Pemenang)
Pertempuran sengit pun
terjadi, tim hitam menyerang duluan. Mereka lebih bernafsu untuk menyerang,
mungkin karena Wimal berada di tim loreng. Karena tim hitam lebih akftif
menyerang, mereka jadi boros pelor. Tim loreng yang bersabar menunggu akhirnya
bisa mencuri kesempatan untuk menang. Tim hitam yang terus-terusan membrondong
pelor ke tim loreng tidak menyadari kalo jatah pelornya Cuma 40. Akhirnya tim
hitam pun terdesak karena kehabisan amunisi, dan akhirnya tim loreng
memanfaatkan situasi ini. Akhirnya tim loreng pun menang dengan sisa 2 orang di
lapangan. HOORAY! WHA A GAME! :D
Pertandingan berakhir
setelah kira-kira setengah jam. Tapi pas di pertempuran mah seperti 3 jam.
Situasi tegang dan merasa terancam mungkin yang membuat game ini terasa lama.
Setelah melewati pertempuran yang sangat melelahkan kita akhirnya
memutuskan untuk makan, tapi di Punclut, Bandung. Kendali pilot sekarang
dipegang oleh Wimal yang katanya dia tau jalan ke Punclut via Lembang. Tapi
nyatanya dia lupa-lupa inget. Cara bawa mobilnya yang kayak supir angkot
dangdut tersebut membuat Abdan yang duduk di bangku paling belakang merasa
mual, hampir mabok dan muntah dia. Akhirnya sampe juga di suatu warung makan di
Punclut. Penderitaan selama perjalanan dari Lembang yang di piloti oleh Wimal
pun terbayarkan. Liat pemandangan ini bro!
Setelah kenyang makan dan pada KO semua gara-gara sambelnya yang
pedes banget. Kita memutuskan untuk pulang. Lagi-lagi kita harus melewati jalan
yang horror, kali ini kita melewati jalan yang kanan dan kirinya adalah jurang
yang curam. Ini asli horror banget, jalan gelap, licin karena hujan, sepi,
pokoknya spooky banget deh. Setelah melewati areal horror tersebut kita
melewati sebuah sekolah internasional, dan disekitar situ ada spot bagus untuk
foto-foto, turunlah kita untuk foto-foto sebentar. Sebelumnya ada masalah
sedikit dengan satpam setempat karena kita (tidak sengaja) menginjak rumput.
Sungguh petualangan satu hari yang indah.
"Berkesan banget lah! PARALON!! haha.", kata
Wimal.
"Pokonya terimakasih yang udah nembak aku yah :) nice
sekali.", kata Adel.
"Ga nyesel deh urang harus nyogok pacar demi acara
ini.", kata Isan.
"Baru kali ini yah gw diajak maen bareng-bareng kayak
gini, dan rame banget.", kata Abdan.
"Terima kasih banget kawan-kawan :).", kata
Afdhal.
"Wow besties 2012!", kata Ikhfa.
"Keren banget lah pemandanganya!", kata Aulya.
Kalo kata gw sendiri sih, ini awal taun yang keren! :D